MADRITISTA. Powered by Blogger.

Thursday, August 21, 2014

RUMUS MATEMATIKA SMA TRIGONOMETRI LENGKAP

RUMUS TRIGONOMETRI

A. Bentuk Umum
B. Sudut-Sudut Istimewa


C. Hubungan Sudut Berelasi antara Sin, Cos dan Tangen

D. Rumus-rumus Trigonometri
1. Aturan sinus
2. Aturan Cosinus
3. Luas Segitiga ABC
4. Jumlah dan Selish Dua Sudut
5. Sudut 2A (Sudut Kembar)
6. Hasil Kali Dua Fungsi Trigonometri
7. Jumlah Selisih Dua Fungsi Trigonometri
8. Persamaan Trigonometri
9. Bentuk a Cos x + b Sin x
10. Bentuk a Cos x + b Sin x = c
11. Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi f(x) =a Cos x + b Sin x

untuk lebih memahami materi yang diajarkan di SMA juga untuk persiapan masuk perguruan tinggi, saya rekomendasikan memakai pembelajaran elektronik lewat Zenius Xpedia 2.0 SMA/Alumni IPA, bisa dibeli di Dvd Zenius Xpedia 2.0 SMA IPA/Alumni

Rumus Matematika Baris dan Deret


BARIS DAN DERET

  1. BARISAN ARITMATIKA

    U1, U2, U3, .......Un-1, Un disebut barisan aritmatika, jika
    U- U1 = U- U2 = .... = Un - Un-1 = konstanta

    Selisih ini disebut juga beda (b) = b =Un - Un-1 

    Suku ke-n barisan aritmatika a, a+b, a+2b, ......... , a+(n-1)b
                                          U1, U2,   U3 ............., Un

    Rumus 
    Suku ke-n :

    Un = a + (n-1)b = bn + (a-b) 
    ® Fungsi linier dalam n
  2. DERET ARITMATIKA
    a + (a+b) + (a+2b) + . . . . . . + (a + (n-1) b) disebut deret aritmatika.
    a = suku awal
    b = beda
    n = banyak suku
    Un = a + (n - 1) b adalah suku ke-n
    Jumlah n suku

    Sn = 1/2 n(a+Un)
          = 1/2 n[2a+(n-1)b]
          = 1/2bn² + (a - 1/2b)n ® Fungsi kuadrat (dalam n)

    Keterangan:

    1. Beda antara dua suku yang berurutan adalah tetap (b = Sn")
    2. Barisan aritmatika akan naik jika b > 0
      Barisan aritmatika akan turun jika 
      b < 0
    3. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1 atau Un = Sn' - 1/2 Sn"
    4. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah

      Ut = 1/2 (U1 + Un) = 1/2 (U2 + Un-1)          dst.
    5. Sn = 1/2 n(a+ Un) = nUt ® Ut = Sn / n
    6. Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan aritmatika, maka untuk memudahkan perhitungan misalkan bilangan-bilangan itu adalah a - b , a , a + b



biar lebih mudah lgi dalam memahami pelajaran yang adek-aek pelajari di sma dan untuk persiapan msuk perguruan tinggi, saya rekomendasikan untuk menggunakan Zenius Xpedia 2.0. bisa dibeli di link dibawah ini....

Wednesday, July 2, 2014

RUMUS MATEMATIKA PERSAMAAN GARIS LURUS


Pengertian Persamaan Garis Lurus

a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius
Setiap titik pada bidang koordinat Cartesius dinyatakan dengan pasangan berurutan x dan y, di mana x merupakan koordinat sumbu-x (disebut absis) dan y merupakan koordinat sumbu-y (disebut ordinat). Jadi, titik pada bidang koordinat Cartesius dapat dituliskan (x, y). Pada Gambar 3.2 , terlihat ada 6 buah titik koordinat pada bidang koordinat Cartesius. Dengan menggunakan aturan penulisan titik koordinat, keenam titik tersebut dapat dituliskan dalam bentuk sebagai berikut.
b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius
Kamu telah memahami bagaimana menggambar titik pada bidang koordinat Cartesius. Sekarang bagaimana menggambar garis lurus pada bidang yang sama? Coba perhatikan Gambar 3.3
Perlu diingat, garis lurus adalah kumpulan titik-titik yang letaknya sejajar. Dari Gambar 3.3(a) , terlihat bahwa titik-titik P, Q, R, S, T, dan U memiliki letak yang sejajar dengan suatu garis lurus, misalkan garis k, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.3(b). S ebuah garis lurus dapat terbentuk dengan syarat sedikitnya ada dua titik pada bidang koordinat Cartesius.

2. Menggambarkan Persamaan Garis Lurus

Setelah kamu mempelajari materi sebelumnya, apa yang dapat kamu ketahui tentang persamaan garis lurus? Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Cara menggambar persamaan garis lurus adalah dengan menentukan nilai x atau y secara acak. Perlu diingat bahwa dua titik sudah cukup untuk membuat garis lurus pada bidang koordinat Cartesius.

B. Gradien

Coba kamu perhatikan dengan saksama Gambar 3.4 berikut ini.
Dari Gambar 3.4 terlihat suatu garis lurus pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut melalui titik A(–6, –3), B(–4, –2), C(–2, –1), D(2, 1), E(4, 2), dan F(6, 3). Perbandingan antara ordinat (y) dan absis (x) untuk masing-masing titik tersebut adalah sebagai berikut.
Perhatikan perbandingan ordinat dengan absis untuk setiap titik tersebut.
Semua titik memiliki nilai perbandingan yang sama, yaitu 1/2. Nilai tetap atau konstanta dari perbandingan ordinat dan absis ini disebut sebagai gradien.
Biasanya gradien dilambangkan dengan m. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan gradien? Coba kamu pelajari uraian berikut ini.

1. Pengertian Gradien

Pernahkah kamu mendaki gunung? Jika ya, kamu pasti akan menyusuri lereng gunung untuk dapat sampai ke puncak. Lereng gunung memiliki kemiringan tanah yang tidak sama, ada yang curam ada juga yang landai. Sama halnya dengan garis yang memiliki kemiringan tertentu. Tingkat kemiringan garis inilah yang disebut gradien. Perhatikan kembali garis lurus pada Gambar 3.4, berdasarkan perbandingan ordinat dan absis maka tingkat kemiringan atau gradien garis tersebut adalah
1/2.

2. Perhitungan Gradien

Ada berbagai cara untuk menghitung gradien dari suatu persamaan garis. Hal ini bergantung pada letak titik koordinat dan bentuk persamaan garis yang diberikan. Berikut ini akan diuraikan cara menghitung gradien berdasarkan titik koordinat atau bentuk persamaan garis.
a. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut.
Image:garis lurus gbr 12.jpg
Dari uraian ini terlihat bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama dengan besar nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat, persamaan garis tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx.
b. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx + c
Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx, perhitungan gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan nilai konstanta di depan variabel x.
c. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis ax + by + c = 0
Sama seperti sebelumnya, gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu persamaan garis tersebut ke dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m di depan variabel x.
d. Menghitung Gradien pada Garis yang Melalui Dua Titik
Coba kamu perhatikan Gambar 3.5 berikut.
Gambar 3.5 menunjukkan tiga buah segitiga ABC, DEF, dan GHI yang memiliki sisi miring dengan tingkat kemiringan atau gradien yang berbedabeda. Dengan menggunakan perbandingan ordinat dan absis, gradien untuk masing-masing segitiga dapat dihitung sebagai berikut.
Sekarang, perhatikan Gambar 3.6 . Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis lurus pada bidang koordinat yang melalui titik P dan R. Untuk mencari gradien garis tersebut, kamu tinggal menentukan gradien PR pada segitiga PQR. Dengan menggunakan perbandingan ordinat dan absis, akan diperoleh gradien garis yang melalui titik P dan R, yaitu:
Image:garis lurus gbr 25.jpg
Jadi, gradien garis yang melalui P(1, 3) dan R(7, 6) pada Gambar 3.6 adalah 1/2. Dari uraian tersebut diperoleh rumus umum untuk mencari gradien pada garis yang melalui dua titik, sebagai berikut.

3. Sifat-Sifat Gradien

Ada beberapa sifat gradien yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah gradien garis yang sejajar dengan sumbu-x, gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y, gradien dua garis yang sejajar, dan gradien dua garis yang saling tegak lurus. Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat gradien tersebut.
a. Gradien Garis yang Sejajar dengan Sumbu-x
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar 3.7 , terlihat garis k yang melalui titik A(–1, 2) dan B(3, 2). Garis tersebut sejajar dengan sumbu-x. Untuk menghitung gradien garis k, gunakan cara sebagai berikut.
Untuk titik A(–1, 2) maka x1 = –1, y1 = 2.
Untuk titik B(3, 2) maka x2 = 3, y2 = 2.
Image:garis lurus gbr 29.jpg
Coba kamu periksa titik-titik lain pada garis k dan hitunglah gradiennya. Apakah nilai gradiennya sama dengan 0? Uraian tersebut memperjelas tentang gradien garis yang sejajar dengan sumbu-x, yaitu sebagai berikut.
Jika garis sejajar dengan sumbu- x maka nilai gradiennya adalah nol.
b. Gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar 3.8 , garis l yang melalui titik C(1, 3) dan D(1, –1). letaknya sejajar dengan sumbu-y. Gradien garis tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk titik C(1, 3) maka x1 = 1, y1 = 3.
Untuk titik D(1, –1) maka x2 = 1, y2 = –1.
Image:garis lurus gbr 31.jpg
Perhitungan di atas, memperjelas sifat gradien berikut.
Jika garis sejajar dengan sumbu-y maka garis tersebut tidak memiliki gradien.
c. Gradien Dua Garis yang Sejajar
Sekarang coba kamu perhatikan Gambar 3.9
Garis k dan l merupakan dua garis yang sejajar. Bagaimana gradien kedua garis tersebut? Perhatikan uraian berikut.
• Garis k melalui titik A(–2, 0) dan B(0, 2).
Untuk titik A(–2, 0) maka x1 = –2, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 2) maka x2 = 0, y2 = 2.
Image:garis lurus gbr 33.jpg
• Garis l melalui titik C(0, –1) dan D(1, 0).
Untuk titik C(0, –1) maka x1 = 0, y1 = –1.
Untuk titik D(1, 0) maka x2 = 1, y2 = 0.
Image:garis lurus gbr 34.jpg
Dari uraian tersebut terlihat bahwa garis k dan l memiliki gradien yang sama.
Setiap garis yang sejajar memiliki gradien yang sama.
d. Gradien Dua Garis yang Tegak Lurus
Coba kamu perhatikan Gambar 3.10 . Pada gambar tersebut terlihat garis k tegak lurus dengan garis l.
Gradien kedua garis tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
• Garis k melalui titik C(3, 0) dan D(0, 3).
Untuk titik C(3, 0) maka x1 = 3, y1 = 0.
Untuk titik D(0, 3) maka x2 = 0, y2 = 3.
Image:garis lurus gbr 36.jpg
• Garis l melalui titik A(–1, 0) dan B(0, 1).
Untuk titik A(–1, 0) maka x1 = –1, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 1) maka x= 0, y2 = 1.
Image:garis lurus gbr 37.jpg
Hasil kali kedua gradien tersebut adalah
mAB × mCD = 1 × –1 = –1
Uraian tersebut memperjelas hal berikut:
Hasil kali antara dua gradien dari garis yang saling tegak lurus adalah –1.

C. Menentukan Persamaan Garis Lurus

Pada subbab sebelumnya, kamu telah mempelajari bagaimana menggambar persamaan garis lurus pada bidang koordinat Cartesius dan menentukan gradien dari suatu persamaan garis. Sekarang, bagaimana menentukan persamaan garis dari suatu titik atau gradien? Masih ingatkah kamu tentang gradien yang diperoleh dari perbandingan ordinat dan absis? Bentuk tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Image:garis lurus gbr 40.jpg
Bentuk y = mx merupakan bentuk persamaan garis lurus sederhana. Dikatakan sebagai bentuk sederhana karena garis yang dibentuk oleh persamaan garis tersebut selalu melalui titik pusat koordinat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Contoh Soal
Contoh Soal :Tentukan persamaan garis untuk garis yang melalui titik O (0, 0) dan memiliki:
a. gradien 2,
b. gradien –3,
c. gradien 1.
Jawab :
a. y = mx maka y = (2)x  y = 2x
b. y = mx maka y = (–3)x  y = –3x
c. y = mx maka y = (1)x  y = x
Adapun bentuk umum dari persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan garis ini hampir sama dengan bentuk sederhananya, namun diberi tambahan konstanta (diberi lambang c). Hal ini menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh persamaan garis tersebut tidak akan melalui titik O(0, 0).
Setelah kamu memahami bentuk sederhana dan bentuk umum persamaan garis, berikut ini akan diuraikan bagaimana menentukan sebuah persamaan garis dari titik koordinat atau gradien.

1. Menentukan Persamaan Garis dari Gradien dan Titik Koordinat

Sekarang, coba kamu perhatikan Gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis k pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut melalui titik A(x1, y1) dan tidak melalui titik pusat koordinat sehingga persamaan garis pada Gambar 3.11 dapat dituliskan:
y1 = mx1 + c ….(1)
Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat dituliskan:
y = mx + c ….(2)
Jika ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh:
Image:garis lurus gbr 43.jpg
Selanjutnya diperoleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika diketahui gradien dan titik koordinat, yaitu:

2. Menentukan Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik

Pada bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari cara menentukan persamaan garis yang melalui satu titik koordinat dan gradiennya diketahui. Sekarang, kamu akan mempelajari bagaimana menentukan persamaan garis yang melalui dua titik. Caranya hampir sama dengan rumus umum yang telah dipelajari sebelumnya.
Coba kamu perhatikan uraian berikut :
• y – y1 = m (x – x1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradien dan titik koordinat.
Image:garis lurus gbr 51.jpg
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat adalah

3. Menentukan Koordinat Titik Potong dari Dua Garis Lurus

Coba kamu perhatikan Gambar 3.12
Dari Gambar 3.12 , terdapat dua garis dalam bidang koordinat, yaitu garis k dan l. Dalam Gambar 3.12(a) , kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada Gambar 3.12(b) , kedua garis tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan di suatu titik, yaitu titik A (x1, y1). Jadi, koordinat titik potong dapat dicari dari dua garis yang tidak sejajar.
Sekarang, bagaimana cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis yang diketahui? Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu cara menggambar (cara grafik) dan cara substitusi. Untuk itu, pelajari uraian berikut.
a. Cara Grafik
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar ke dalam bidang koordinat Cartesius sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari gambar.

b. Cara Substitusi
Dengan cara substitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui dimasukkan (disubstitusikan) ke dalam variabel yang sama dari persamaan garis yang lain.



untuk lebih memahami materi SMA, saya rekomendasikan menggunakan Zenius Xpedia 2.0, Bisa dibeli di link dibawah ini...

Dvd Zenius Xpedia 2.0 SMA/Alumni

Monday, June 30, 2014

PASSING GRADE UNS 2014

Kategori IPA


441014
Pendidikan Dokter - UNS
47.5%
441022
Psikologi
35.6%
441036
Agroteknologi/Agroekoteknologi
26.5%
441044
Agribisnis
29.8%
441052
Peternakan
25.7%
441066
Ilmu dan Teknologi Pangan
35.2%
441074
Teknik Sipil
32.5%
441082
Arsitektur
32.3%
441096
Teknik Industri
38.2%
441103
Teknik Mesin
35.6%

441111
Teknik Kimia
38.5%
441125
Matematika
33.5%
441133
Fisika
27.7%
441141
Kimia
32.5%
441155
Biologi
31.3%
441163
Perencanaan Wilayah dan Kota
34.5%
441171
Teknik Informatika
40.5%
441185
Pendidikan Fisika
32.2%
441193
Pendidikan Kimia
36.5%
441206
Pendidikan Biologi
33.6%
441214
Pendidikan Matematika
38.2%
441222
Pendidikan Teknik Mesin
25.6%
441236
Pendidikan Teknik Bangunan
23.1%



Kategori IPS


442016
Ilmu Administrasi Negara
35.6%
442024
Ilmu Komunikasi
38.5%
442032
Sosiologi
26.6%
442046
Ilmu Hukum
32.6%
442054
Ekonomi Pembangunan
28.6%
442062
Manajemen
40.8%
442076
Akuntansi
44.5%
442084
Ilmu Sejarah
24,0%
442092
Sastra Indonesia
25.6%
442105
Sastra Inggris
27.8%
442113
Sastra Daerah untuk Sastra Jawa
21.5%
442121
Kriya Seni (Desain Tekstil)
18.6%
442135
Seni Rupa Murni (seni lukis, grafis, patung, keramik)
19.5%
442143
Desain Interior
24.3%
442151
Desain Komunikasi Visual
26.3%
442165
Pendidikan Sejarah
26,0%
442173
Pendidikan Geografi
27.8%
442181
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn)
25,0%
442195
Pendidikan Luar Biasa (pendidikan khusus)
22.5%
442202
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
22.6%
442216
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
22.1%
442224
Pendidikan Ekonomi
30.2%
442232
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia & Daerah
28,0%
442246
Pendidikan Bahasa Inggris
36.8%
442254
Pendidikan Seni Rupa
22.5%
442262
Pendidikan Sosiologi Antropologi
27,0%
442276
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Surakarta
35.5%
442284
Bimbingan dan Konseling
32.5%
442292
Pendidikan Guru PAUD
26.8%
442305
Sastra Arab
21.5%
442313
Pendidikan Bahasa Jawa
32.5%
442321
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kebumen
30.5%


 

Blogger news

Followers

Blogger templates

Blogroll

selamat datang agan dan sista

Cari artikel Disini

Search results

Template Information